Industri vape global terus berkembang dengan cepat, dan e-liquid berada di pusat permintaan konsumen. Namun, tidak semua pasar sama. Regulasi, preferensi konsumen, dan perbedaan budaya memengaruhi jenis formulasi e-liquid apa yang paling laku di berbagai wilayah. Apakah Anda produsen vape, distributor, atau pengecer, memahami nuansa ini adalah kunci keberhasilan.
1. Memahami Pasar E-Liquid Global
Pasar e-liquid sangat beragam dan dipengaruhi oleh:
- Regulasi: Negara seperti Inggris, Uni Eropa, dan AS memiliki aturan ketat terkait kadar nikotin, ukuran botol, dan pelabelan.
- Preferensi Konsumen: Beberapa wilayah lebih menyukai rasa buah, sementara wilayah lain lebih condong ke rasa klasik seperti tembakau atau menthol.
- Faktor Budaya: Rasa manis dan dessert mungkin sangat berhasil di satu pasar, tapi kurang diminati di wilayah yang konsumen lebih suka profil rasa yang ringan atau herbal.
Para produsen harus menyeimbangkan antara inovasi dengan kepatuhan terhadap regulasi untuk bisa sukses.
2. Formulasi E-Liquid Populer Berdasarkan Wilayah
Amerika Serikat
- Kadar Nikotin: Baik nicotine salts (20–50 mg/ml) maupun freebase nicotine (3–12 mg/ml) populer.
- Tren Rasa: Campuran buah, menthol, dessert, dan kombinasi buah dingin (“iced fruit”) sangat diminati.
- Regulasi: Badan seperti FDA memberlakukan persyaratan PMTA (Premarket Tobacco Product Applications), sehingga kepatuhan hukum adalah suatu keharusan untuk kesuksesan jangka panjang.
Uni Eropa (EU & UK)
- Kadar Nikotin: Dibatasi maksimal 20 mg/ml oleh TPD (Tobacco Products Directive). Produk shortfill (botol besar tanpa nikotin) juga umum.
- Tren Rasa: Tembakau, menthol, buah beri, dan rasa manis banyak digunakan.
- Regulasi: Ketat mengenai kemasan, pelabelan, dan ukuran botol (maksimal 10 ml untuk e-liquid yang mengandung nikotin).
Timur Tengah
- Kadar Nikotin: Level nikotin yang tinggi sangat populer, terutama nicotine salts (25–50 mg/ml).
- Tren Rasa: Campuran tembakau yang kaya, mint/menthol, dan rasa buah seperti anggur dan mangga mendominasi.
- Wawasan Pasar: Budaya vaping di Timur Tengah tumbuh cepat, dengan produk premium sangat diminati.
Asia-Pasifik
- Kadar Nikotin: Beragam tergantung negaranya, banyak konsumen yang lebih menyukai nicotine salts dengan kekuatan yang lebih tinggi.
- Tren Rasa: Mangga, leci, teh hijau, dan kombinasi buah-menthol sangat populer.
- Regulasi: Beberapa negara—seperti Indonesia dan Malaysia—memiliki pasar vape yang aktif, sementara negara lain (contoh: Thailand) menerapkan pembatasan.
3. Pertimbangan Utama dalam Merumuskan E-Liquid
Ketika menciptakan atau memilih e-liquid untuk pasar yang berbeda, hal-hal berikut perlu diperhatikan:
Rasio PG/VG:
- VG tinggi (misalnya 70/30) untuk uap yang padat dan sensasi halus — populer di AS dan EU.
- Rasio yang seimbang (50/50) atau campuran dengan nicotine salts — umum di Asia dan Timur Tengah.
Jenis Nikotin:
- Freebase nicotine cocok untuk perangkat sub-ohm dan pengguna yang ingin uap besar.
- Nicotine salts untuk sistem pod dan untuk vaping yang lebih tidak mencolok.
Kepatuhan Regulasi: Pastikan formulasi Anda memenuhi regulasi lokal agar terhindar dari penarikan produk (recall) atau pelarangan.
4. Masa Depan Formulasi E-Liquid
Seiring vaping berkembang, permintaan konsumen untuk alternatif yang lebih “sehat” mendorong tren seperti:
- E-liquid yang mengandung CBD dan THC (di pasar legal).
- Opsi tanpa nikotin untuk vapers yang mengutamakan gaya hidup.
- Campuran yang dapat dikustomisasi sesuai selera lokal.
Berinovasi dengan pendekatan yang fokus pada pasar, menggabungkan pengetahuan regulasi dengan wawasan konsumen, sangat penting untuk tetap terdepan.
Kesimpulan
Formulasi e-liquid terbaik sangat berbeda di tiap pasar. Sementara AS menyukai rasa-rasa manis dan buah yang “dingin”, Timur Tengah lebih condong ke tembakau dan menthol, dan Asia menyukai rasa buah eksotis. Keberhasilan dalam industri ini bergantung pada memahami target pasar Anda, mengikuti regulasi, dan menyesuaikan formulasi yang sesuai.
